Teman, ada sebuah hadis yang berbunyi " sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain, dan sejelek-jeleknya manusia adalan mereka yang panjang umurnya tapi jelek amal perbuatannya". Untuk itu, marilah kita terus berusaha menimba 'ilmu sebanyak-banyaknya agar bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Berikut beberapa dalil tentang 'ilmu, semoga bermanfaat.
Ø Dan jika engkau bebas ( berwaktu luang ) maka bekerja keraslah, dan kepada Tuhanmu berusahalah mendekat. ( QS. 94:7-8 ).
Ø Manusia yang ideal dalam Al- Quran adalah manusia yang mencapai ketinggian iman dan ‘ilmu. (QS. 58:11 ).
Ø Maka bila sembahyang telah usai, menyebarlah kamu di bumi dan carilah rezeki (karunia,kemurahan) Allah serta banyaklah ingat kepada Allah agar kamu berjaya. (QS. 62 : 10).
Ø Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Mujaadilah 58:11)
Ø Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al Alaq 1-5)
Ø Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. [QS Al Ankaabut 29:69]
Ø Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. (QS Maryam :25)
Ø Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`, [QS Al Baqarah 2:45]
Ø Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. [QS Yusuf 12:22]
Ø Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?" (Nabi mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. [QS Al Baqarah 2:247]
Ø “Barang sipa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah menunjukkan jalan baginya menuju sorga”. (H).
Ø “Kelebihan orang berilmu (‘alim ) atas orang beribadat (‘abid ) adalah bagaikan kelebihan rembulan di malam hari ketika ia punama atas sekalian bintang – bintang” (H).
Ø ”Barang siapa mempelajari suatu ‘ilmu yang berguna untuk Dunia dan Akhiratnya, Allah akan memberi pahala kebajikan penhuni dunia selama 7000 th. Puasa siang harinya dan ibadah ibadah malam harinya akan selalu di terima Allah Tanpa ada yang ditolak”. (H).
Ø ”Barang siapa mati ketika sedang mencari ilmuuntuk menghidupkan islam, maka di surga ia sederajat dibawah para Nabi”. (H).
Ø ”Sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Dan sejelek-jelek manusia adalah yang panjang umurnya tapi jelek amal perilakunya”. (H).
Ø ”Pada hari kiamat ditimbang tinta ulama ( Orang Berilmu ) dengan darah syuhada, maka ternyata tinta ulama dilebihkan dari darah syuhada”. (H).
Ø ”Seorang yang paspasan ibadahnya tapi dermawan jauh dicintai Allah dari pada seseorang ahli ibadah yang kikir”. (H).
Ø ”Malikat dilangit dan bumi melaknat siapa yang memberi fatwa kepada manusia tanpa pengetahuan”. (H).
Ø ”Barang siapa tidak memanfaatkan masa mudanya untuk menuntut ilmu, maka bertakbirlah empat kali untuknya sebagi tanda kematiannya”. ( Imam Syafi’i ).
Selengkapnya......